Printed Book
Ketika Cinta Bertasbih Episode 1
Selain mengajak untuk menyucikan jiwa, dwilogi Ketika Cinta Bertasbih ini menyadarkan apa makna prestasi yang sesungguhnya. Novel yang dahsyat dan benar-benar berbeda ! Isyak Ibrahim Hasan, M.A., Sastrawan dan anggota DPRD Kaltim "Inilah novel motivasi yang mencerahkan. Luar biasa !, isinya saya rasakan begitu kuat memotivasi pembacanya untuk berani hidup mandiri, untuk tidak mudah menyerah, untuk terus maju meraih anugerah Allah". Sarwedi Hasibuan, Mahasiswa Program Pascasarjana University of Malaya, Kualalumpur
Kang Abik emang jagonya bikin novel yang berlatar belakang religi. Buku ini bukan sekadar novel biasa, tetapi perpaduan antara ilmu agama dengan cerita fiksi. Karakter tokoh utama sangat kuat. Di episode 1 berisi tentang pengembaraan sang Khairul Azzam dalam menuntut ilmu di Al-Azhar Kairo, dan perjuangannya selama 9 tahun untuk menyelesaikan masa studi S1nya di Al-Azhar sembari mencari uang untuk biaya sekolah adik-adiknya di tanah air dengan berjualan bakso dan tempe kepada para mahasiswa maupun Orang Indonesia yang ada di Kairo. Sedang episode 2 berisi tentang pencarian cinta Khairul Azzam di tanah kelahirannya (Pulau Jawa). Untuk Episode 2 akan membuat anda berlinang air mata saat Azzam kehilangan orang yang sangat dicintainya dan juga tentang kenangan Husna (Adik Azzam) sewaktu Ayah mereka dipanggil oleh Sang Khalik. Mungkin ini adalah salah satu kelebihan yang ada dalam buku Ketika Cinta Bertasbih ini.
Setelah membaca buku episode 1 dan 2, saya menyadari bahwa ternyata masih banyak hal yang belum saya ketahui tentang Islam, dan Alhamdulillah saat selesai membaca buku ini sedikit demi sedikit pengetahuan saya akan Islam semakin bertambah.
Sesuai dengan tema novelnya yakni novel pembangunan jiwa, Kang Abik betul-betul dengan sungguh-sungguh menciptakan suatu alur cerita yang mau tidak mau dapat menyadarkan pembacanya tentang betapa indahnya hidup jika dilandaskan dengan Al-Quran dan Sunnah Rosul.
Adapun kekuangan dari novel ini yakni pada buku episode 2 di mana Kang Abik kurang menggambarkan kenyataan perasaan yang dirasakan Azzam sang tokoh utama saat kehilangan Ibunya. Juga tidak adanya kisah tentang Sarah (adik bungsu Khairul Azzam) sewaktu peninggalan Ibunda mereka. Buku ini juga menggambarkan betapa jodoh adalah rahasia Allah yang sangat tak mudah untuk dapat ditebak oleh manusia. Dapat dilihat dari perjalanan Azzam dalam melakukan ikhtiar untuk mendapatkan jodoh yang terbaik dari Allah SWT. Karena kita membaca saya juga tidak menyangka jodoh yang akhirnya di dapatkan oleh Azzam.
Nggak ada ruginya untuk membeli buku ini karena bukan sekedar cerita yang disuguhkan tetapi banyak ilmu-ilmu tentang islam yang akan anda peroleh. Dan saya yakin dengan semakin banyak membaca jenis-jenis buku seperti ini maka jiwa anda akan semakin subur dengan pengetahuan akan Islam. Dan tak bosan-bosannya saya merekomendasikan buku ini sebagai "BUKU YANG WAJIB DIMILIKI OLEH PARA MUSLIM ATAU MUSLIMAH" atau juga buku ini wajib dimiliki oleh orang-orang yang selama ini mencari angin baru dari sebuah novel.
8696c2 | 813 SHI k C.02 | Perpustakaan Labschool Jakarta (Rak Orange) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain