Menak Jinggo
Janji yang terlanjur diucapkan, terlebih diucapkan oleh penguasa, selayaknyalah ditepati sebab jika diingkari, tentu
banyak pihak yang kecewa. Sama halnya yang dialami oleh Menak Jingga, ia kecewa terhadap penguasa Majapahit yang ingkar
janji sehingga dia menyerbu Majapahit. Hingga kini masyarakat Blambangan masih beranggapan bahwa Menak Jingga adalah
pahlawan, tetapi bagi penguasa Majapahit, Menak Jingga adalah pemberontak.
Ajaran moral yang dapat dipetik dalam cerita ini adalah bahwa kebenaran yang hakiki hanyalah kebenaran Sang Khalik
pencipta alam jagad seisinya, sedangkan kebenaran menurut ukuran manusia dapat diputarbalikkan sesuai dengan selera
penguasa. Selain itu, memperturutkan hawa nafsu serakah seperti yang dialami sang tokoh, ternyata dapat mencelakakan diri sendi
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain