Printed Book
Surat-Surat Kepada Pemimpin : Bisikan Hati Seorang Mantan Hakim Agung
Hai Engkau IMAM pemimpin negeri
di era pemilihan langsung ini
Amanah Rakyat ke pundakmu semakin jelas dan nyata.
Dukungan Rakyat yang begitu besar
hendaknya tidak membuat engkau ragu dan bimbang ambil keputusan.
Putuskan dengan cepat dan tepat untuk Rakyat.
"Jangan berlamo-lamo nian", kata orang Palembang.
Untuk soal bagaimana cepatnya, kami tidak perlu mengajarinya.
Yang utama, berpeganglah pada lillahi ta'ala.
Bila perlu jadilah DIKTATOR, tapi bukan sembarang diktator,
tapi kepemimpinan yang merujuk pada keteladanan dua sahabat Nabi:
Umar bin Khattab dan Umar bin Abdul Aziz.
Dengan begitu,
jika kepentingan Rakyat berbenturan dengan kepentingan
Wakil Rakyat di DPR tidak usah takut!
Rakyat semua ada di belakangmu.
DPR sendiri masih harus banyak belajar menjadi wakil kami yang sejati.
Tapi bila masih berhitung dengan dukungan partai ini partai itu,
dan membuat kepentingan masyarakat terlantarkan.
Jangan terkejut dan jangan salahkan siapa-siapa
jika Rakyat akan "menghukum" dan melupakanmu
dengan mencabut mandat itu pada pemilu berikut.
Itu yang disebut takdir Illahi Rabbi!
9200c1 | 923.6 SIR s C.01 | Perpustakaan Labschool Jakarta (Rak Orange) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain