Printed Book
Gema Sebuah Hati
Dalam kekalutan menjelang perebutan kekuasaan, Monik dengan teman-temannya di Fakultas Kedokteran Res Publica ikut pula merasakan tekanan serta ketegangan di kampus, yang sudah dikuasai sepenuhnya oleh golongan mahasiswa yang condong ke kiri.
Dalam gejolak masa tersebut, Monik masih harus menghadapi gejolak dirinya sendiri. Dia harus menetapkan siapa yang akan dipilihnya. Martin atau Steve.
Steve yang pandai bergaul ternyata lebih menyita hatinya dan dia berusaha tetap setia di tengah banyak godaan. Namun, suatu saat dia melihat kecurangan Steve. Hatinya amat kecewa.
Monik menyadari kini siapa sebenarnya yang selama ini dicintainya. Namun sudah terlambat! Martin sudah pergi. Dan Monikditinggalkan untuk menyesali kebodohan serta kebutaannya.
Monik kehilangan jiwa buat selamanya. Hatinya seakan bergema sepanjang masa. Di manakah Martin?! Di manakah jiwanya kini berada. Martin, aku akan selalu mencintaimu betapapun dahsyatnya ombak kehidupan mencoba menghempaskan hatiku ke karang-karang godaan yang tajam. Di manakah engkau?! Tidakkah kau dengar gema keputusasaan hatiku?! Tidakkah kau sudi kembali?!
Namun Martin tidak bisa lagi mendengar gema hatinya. Dia tak mungkin kembali....
5442c1 | 813 MAR g C.01 | Perpustakaan Labschool Jakarta (Rak Sir No.10) | Sedang Dipinjam (Jatuh tempo pada2011-11-03) |
Tidak tersedia versi lain