Printed Book
Seruni Berkubang Duka
Kereta gunung itu sudah meluncur turun dengan cepatnya, sehingga dari atas bukit hanya tampak seperti seekor ulat yang sedang melata di atas sebuah permadani hijau. Sementara tubuh Parlin masih separuh menggelantung di udara, separuh lagi melekat di bibir pintu, Irfan sedang bekerja keras menguasai kereta. Tikungan-tikungan tajam dari jalan yang menurun curam sampai kemiringan 60 derajat menghadang di depan mereka. Dan jurang berdinding batu karang yang terjang manganga menantikan mangsanya dengan sabar di bawah sana....
Panorama Swiss yang begitu permai, padang rumput yang terhampar luas bagai permadani hijau yang menyelimuti bukit-bukit di kejauhan rumah-rumah tradisional dari karangan bungan-bunga merah dan danau luas membiru bagai kaca yang dikelilingi pegunungan Alpen, tiba-tiba berubah menjadi kubangan duka. Mengapa dirinya selalu berarti malapetaka bagi setiap pria yang mencintainya
5463c1 | 813 MIR s C.01 | Perpustakaan Labschool Jakarta (Rak Orange) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain