Printed Book
Tragedi Sinemata
Lupus, anak nakal yang doyan permen karet itu, ternyata malah sering dikangeni. Hadirnya dia di tengah-tengah teman-temannya membuat hidup remaja lebih berkelir. Penuh warna-warni indah. Padahal, apa sih kelebihan yang dimiliki Lupus? Gaya bicaranya yang ceplas-ceplos? penampilannya yang terkesan santai? Atau justru sikapnya yang kadang-kadang nakal?
Nggak tau, ya. Yang jelas tiada hari ceria tanpa kehadiran dirinya (taela!). Tiada rasa rindu tanpa canda ria bersamanya. Itu kata mereka sendiri: remaja. Sedang Lupus sendiri menanggapi dengan cuwek bebek aja “Ah, enggak enak dikangeni itu. Kalo kebetulan berhalangan hadir, suka ditanya-tanya terus. Repot, kan.†katanya sambil cengar-cengir.
6579c1 | 813 HIL t C.01 | Perpustakaan Labschool Jakarta (Rak Orange) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain