Printed Book
Makan Doa Cinta
Pada usia tiga puluh tahunan, Elizabeth Gilbert memiliki semua yang diinginkan seorang wanita modern, terpelajar, ambisius yakni suami, rumah dan karir yang cemerlang. Tapi bukannya merasa bahagia dan puas tapi ia panik, sedih dan bimbang. Ia merasakan perceraian, depresi, kegagalan cinta dan kehilangan pegangan akan arah hidupnya.
Untuk memulihkan semua ini, Elizabeth Gilbert mengambil langkah radikal. Dalam pencarian akan jati dirinya, ia menjual semua miliknya, meninggalkan pekerjaannya dan orang-orang yang dikasihinya serta memulai satu tahun perjalanan keliling dunia seorang diri di tiga negara yakni Italia, India dan Indonesia.
Di italia, ia belajar menikmati hidup selama empat bulan. India merupakan negara untuk belajar seni berdevosi. Ia mengalami empat bulan penuh disiplin dalam eksplorasi spiritual.
Akhirnya di Indonesia ia menemukan tujuan hidupnya: Yaitu bagaimana membangun hidup yang seimbang antara kegembiraan duniawi dan kebahagiaan surgawi. Dan ia menemukan kem
9941c1 | 823 GIL m C.01 | Perpustakaan Labschool Jakarta (Rak Orange) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain