Printed Book
Wangi di Senja Hari
Piyun memberanikan diri. Mulutnya komat-kamit memaca doa. Pelan-pelan ia menuntun sepedanya. Sepeda itu terasa berat karena bannya kempes. Jantung Piyun berdegup kencang ketika melewati kuburan. Gelap mulai datang. Ia mempercepat langkahnya. Keadaan kuburan gelap gulita. Tiba-tiba tercium bau wangi. Semakin lama bau itu semakin menyengat.
10181c1 | 813 SUC w C.01 | Perpustakaan Labschool Jakarta (Rak Orange) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain